Blessing. Yes it was really a blessing for me. Sepuluh hari training di jerman buat belajar, melihat, dan menyadari banyak hal.
Tidak ada satupun dalam kehidupan kita terjadi, tanpa sebuah tujuan. Tapi itu semua hanya bisa terjadi kalau kita terus percaya dan menggantungkan harapan dan impian setinggi-tingginya.
Dulu salah satu keinginan Saya adalah bisa sekolah di luar negeri
Dulu sebelum masuk kedokteran, Saya sudah sempat urus-urus prosedur sekolah di luar (di Jerman) dan les bahasa di Goethe buat mempersiapkan kalau-kalau orang tua Saya mengijinkan gw buat belajar ke luar.
Tetapi begitu banyak hal terjadi di dalam keluarga Kami sehingga akhirnya Saya memutuskan buat ambil fakultas kedokteran di Atma Jaya.
Hhhhmmm Saya tidak pernah menyesali keputusan itu juga sih. Biarpun kadang masih terasa pilu, tidak jadi sekolah di luar negeri, tetapi Saya pikir - Saya tidak menyesalinya.
Dari waktu ke waktu Saya belajar bahwa tidak ada satupun yang terjadi - bahkan yang terburuk sekalipun, terutama bila kita gantungkan segalanya pada belas kasihan Tuhan - yang tidak mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mau terus berharap kepadaNya.
Tahun demi tahun dengan semua yang telah terjadi, bahkan gw Saya sudah selesai jadi dokter dan tidak pernah lagi berpikir soal Jerman. Tetapi siapa yang mengira - Saya bisa ke Jerman dan ambil kursus di sana.
Sesuatu hal terjadi, mungkin tidak sesuai tepat seperti yang kita inginkan, baik peristiwa maupun waktunya. Tetapi pada saat itu benar-benar terjadi, buat Saya semua itu sudah 'tidak penting' lagi karena sukacita menutupi segalanya.
Zugspitze adalah gunung tertinggi di Jerman.
Tingginya 2962mtr.
Dari bawah tidak terlihat dan tidak dapat kita sangka apa yang ada di atas sana.
Berharap pun agak sulit untuk bisa mencapai ke atas sana. Tapi harapan orang-orang yang ada sebelum Saya, yang mempunyai mimpi untuk ada di atas sana, merekalah yang merintis semua alat transportasi ke atas sana.
Di bulan Februari 2008 impian mereka, bertemu dengan harapan dan impian Saya yaitu: ingin menginjakkan kaki di gunung bersalju. Walllaaaa... impian Saya menjadi kenyataan.
Yes… kadang hati Kita dipenuhi oleh mimpi setinggi Zugspitze, bahkan lebih tinggi lagi. Tapi percayalah satu hal… tidak ada gunung yang tidak dapat didaki, apalagi bila kita jalani bersama dengan pencipta gunung tersebut.
And there I was… at the ‘real’ Zugspitze… and I believe in one thing: that every other Zugspitze in my heart will be climbed soon with God as my light and strength, with love of everyone around me as my booster to move forward, with a hard work as a tool to reach the top of the mountain. and the most important thing… with never ending hope and believe that everything I dream will come true.
Yes… the Zugspitze of my heart just a matter of time. His time, His mercy, and His faithfulness to me.
19Februari 2009
Yorumlar