top of page

Why Living Out True Womanhood


Saya seorang perempuan.

I have an XX code of genetic in my sexual gene. Tetapi setelah lahir, banyak hal terjadi sehingga puteri kecil polos itu kemudian kehilangan makna panggilannya sebagai seorang perempuan. Nilai-nilai yang tadinya Saya percayai akan membuat Saya menjadi perempuan yang baik, ternyata tidak demikian. Saya belajar bahwa ternyata yang baik itu belum tentu benar. Bahkan yang saya pikir baik itu ternyata kebohongan.


Lewat banyak kesalahan Saya belajar apa artinya living out true womanhood. Ada masanya Saya terlalu sombong untuk menerima dan melalui hal itu. Saya belajar apa artinya penghayatan akan arti sebagai perempuan.Tidak ada peristiwa dan pembelajaran yang Saya ijinkan berlalu dengan sia-sia. Melalui semua penghayatan hidup ini, Saya ingin mewartakan harapan yang memancar lewat anugrah kehidupan sebagai seorang perempuan.

How beautiful is the calling of a woman if we truly embrace it.


Panggilan keperempuanan menjadi penuh saat Saya mampu menerima kasih Tuhan, membuka hati untuk dicintai Allah habis-habisan. Panggilan keperempuanan menjadi nyata, saat Saya 'melahirkan' buah-buah dari kasih Tuhan itu melalui apa yang menjadi misi hidup Saya. Panggilan keperempuanan menjadi hidup saat kasih Allah yang saya terima, kembali dapat Saya bagikan kepada orang-orang di sekeliling saya dalam bentuk karya.


Every woman inherits a legacy.

Nothing she can do to change it.

But she can decide on how to leave her legacy to bless the world... through the next generation.

(LbA)

28 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page