top of page

Power of The Past: A Decision to Move On

Heiii cewek-cewek,

Pernah ngga tiba-tiba melow gara-gara denger lagu tertentu atau cium bau tertentu atau lagi ke suatu tempat inget sesuatu gitu?

Saya kok sering ya...?


Sampai saat ini salah satu ke-mellow-an Saya muncul setiap kali liat foto-foto Europe.

Terus apalagi kalau ditambahin hujan, hhmmmm udah deh nambahin  mellow nya aja.

Kalau udah begitu, Saya iseng mulai korek-korek lagu masa lalu yang kalau kita denger terasa adem dan pengen narik nafas panjang.

Apapun artinya itu.


Barusan dengar lagiunya Aerosmith – I Don’t Want to Miss a Thing.



Tiba-tiba memory terbang ke waktu saat Saya nonton film Armagedon sama mantan Saya (lagu itu jadi soundtracknya) dan kemudian lagu itu jadi lagu yang Saya suka karena ngga lama setelah itu dia pergi sekolah ke luar negeri dan belum tahu rencana ke depan kami gimana.

Waktu itu kami ngga nonton berduaan. Kami nonton bersama dengan 2 teman Saya. Satunya teman cewek Saya, dan yang satu lagi teman cowok saya. Mereka pacaran juga, jadi ceritanya kami double date waktu itu dan ngga nyangka bertahun-tahun kemudian – teman  yang cowok  kemudian menjadi suami Saya.

Uppssss… beneran ngga nyangka ya what life can bring to you.

Life is full of surprises indeed!


Perempuan adalah makhluk relational dan emotional.

Bersama dengan sebuah relasi, emosi yang menyertai dalam relasi itu selalu ada dan tinggal dalam hati kita.

Kadang itu terasa indah, tetapi kadang ada yang terlalu menyakitkan.

Kadang kita dapat merasakannya, kadang rasa itu terlalu menyakitkan untuk dikenang sehingga kita memilih untuk ‘melupakannya’.

Sampai satu titik di mana kita ngga bisa move on dan sampai pada kesimpulan: hidupku atau kebahagiaanku sudah berakhir waktu itu semua berakhir di masa lalu kita.

I was one of those women who think that way.

Contohnya: paling nyata waktu saya mendengarkan lagu I don’t want to miss a thing tadi. Sesaat ada rasa nyaman dalam hati Saya. Rasanya this is so right. The ambiance, the melody and lyric… This is soooo me!

Tapi apakah Saya merasa kangen dengan mantan Saya waktu itu…?

No… hahahaha… My God!

Dia sudah beristri dan beranak pinak, dan Saya sudah bersuami.

Tetapi seakan-akan rasa itu ada and sometime it feels so real until I feel the pain in my heart. But then I know, that is just my emotional illusion – kayak 'sakaw' gitu.

Saya ngga lagi punya perasaan terhadap mantan Saya.

Tapi yang Saya kangen mungkin adalah my emotion at that time.

Ingatan akan rasa yang Saya rasa bertahun-tahun lalu di tahun 1997, waktu Saya madly in love with him, dan kami baru saja jadian, dan waktu kita harus menghadapi kenyataan bahwa kami akan menjalani LDR.

Soooo… it was that feeling – rasa nyaman – yang meninggalkan informasi dalam otak saya, dan rasa itu seperti Dopamine yang memancing reward system dalam otak Saya.

Informasi itulah yang tertinggal Saat ini dan merupakan salah satu ‘release’ yang membuat rasanya terasa ‘nyaman’ dan ‘benar’.

Itu sebabnya mungkin sekarang mie bakso yang ada di kantin sekolah Kita rasanya tidak seenak seperti waktu Kita makan bertahun-tahun yang lalu. Saat itu yang Kita makan bukan hanya mie bakso, tetapi segala kesatuan bersama dengan teman-teman dengan situasi serta kondisinya, itulah yang membuat satu memori 'keenakan' mie bakso tersebut.


Kalau hari ini Saya ditanya apakah Saya ingin kembali ke masa-masa itu…?

Hhhhmmm jawaban Saya dengan pasti TIDAK.

That was one day in my life and I cherish that moment as I cherish his presence in my life.


Hari ini ada karena hari kemarin.
Semua yang terjadi, memberikan informasi dalam ingatan kita.
Ingatan itulah yang harus kita utilize untuk hari ini, sehingga hari ini menjadi dengan lebih baik dari hari kemarin.

Dari berbagai Seminar soal relationship yang Saya dan Suami Saya lakukan bersama, banyak pertanyaan bagaimana caranya move on from the past.


Bagi Saya move on artinya dengan kehendak bebas Saya, dan bergantung pada kekuatan rahmat Tuhan melangkahkan kaki Saya setapak demi setapak.

Berdamai dengan apa yang ada kemarin, melihat semua peristiwa lalu sebagai gambaran pelatihan hati dan peyadaran diri bahwa kita adalah manusia rapuh yang berbuat kesalahan, saling menyakiti, dan terkadang tidak mampu menghargai moment-moment dalam hidup kita.


Tetapi seperti Allah memerintahkan Lot dan keluarganya untuk tidak melihat kebelakang dalam konteks dosa – Allah yang sama juga mau kita semua melihat ke depan karena ada janji rancangan damai sejahtera dan sukacita bagi orang-orang yang mengasihi Allah dan menggantungkan harapannya hanya kepada Tuhan.


Yesus yang bangkit adalah alasan utama dan harapan yang nyata akan hari esok.

Yesus yang bangkit adalah jawaban pasti bahwa tidak ada gunanya melihat terus ke belakang dan kehilangan kesempatan untuk meraih apa yang ada di depan sana.

If you ever fell down and drown in the mud of sorrow, now it's your time to get up - because trust me, you don't want to miss a thing more beautiful in your life.

Kebangkitan Yesus lah yang memungkinkan Kita mendapatkan segala yang terbaik untuk hidup Kita.

Don't let this pandemi steal your joy and hope. This too will pass.

Don't miss that thing when God show Himself once again to you.

We will walk from victory to another victory with God.

Don’t want to close my eyes I don’t want to fall asleep ‘Cause I’d miss you babe And I don’t want to miss a thing


‘Cause even when I dream of you The sweetest dream will never do I’d still miss you baby And I don’t want to miss a thing



71 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page